Cek Fakta: Hoaks Kota Makassar akan Lockdown dan Tutup Semua Akses, Wali Kota Buka Suara

- 31 Maret 2020, 16:48 WIB
SIMULASI penanganan pasien terinfeksi corona di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan.*
SIMULASI penanganan pasien terinfeksi corona di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona mengancam Indonesia, menyusul jumlah terinfeksi semakin hari semakin meningkat, ragam kebijakan mulai diberlakukan pemerintah guna memutus rantai penyebaran.

Diketahui hingga Senin, 30 Maret 2020 kemarin, jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 1.414 jiwa, dari jumlah itu, 122 orang meninggal dunia dan 75 lainnya dinyatakan sembuh dari infeksi corona.

Tak hanya itu, dengan diberlakukanya ragam kebijakan seperti work from home, social distancing, hingga libur sekolah diperpanjang sampai 1 Juni 2020 mendatang, membuat sejumlah warga memutuskan pulang kampung ke daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Bentuk Solidaritas, Peserta Klub Liga 1 Ramai Beri Dukungan untuk Wander Luiz

Tercatat hingga Selasa, 31 Maret 2020, sekitar 14.000 warga perantauan Jakarta telah pulang kampung ke daerahnya masing-masing.

Ditengah arus mudik yang begitu padat dari Jakarta ke berbagai wilayah Indonesia, baru-baru ini beredar sebuah gambar yang menyebut kota Makasar memberlakukan lockdown lokal guna mencegah penyebaran Covid-19.

Gambar yang beredar melalui pesan Whatsapp itu, berisikan informasi bahwa Kota Makassar akan melakukan lockdown lokal per 30 Maret 2020 pukul 02:30 waktu setempat sampai batas waktu yang tidak diketahui.

Baca Juga: Risiko Cukup Besar, Walikota Cirebon Tegaskan Tak Akan Ambil Langkah Lockdown

"Lockdown Makasar, Lockdown lokal mencegah penyebaran Covid-19 di area Makassar, pada Senin 20 Maret 2020 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

"Diketahui pemerintah terkait bersama TNI dan Polri akan menutup jalur akses keluar masuk Kota Makasar, darat, udara, dan laut kecuali untuk keperluan medis," dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari tangkapan layar pesan yang beredar tersebut.

Sontak, kabar ini membuat sejumlah masyarakat merasa kecewa dan bersedih. Pasalnya, beberapa warga perantauan Jakarta yang ingin kembali pulang ke Makasar harus tertahan akibat kebijakan lockdown tersebut.

Baca Juga: Beredar Voice Note Buat Gaduh Masyarakat di Tengah Wabah Corona, dr Tirta Beri Klarifikasi

Namun, setelah dilakukan penelusuran tim cek Fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), klaim yang menyebut kota Makasar akan lockdown pada Senin, 30 Maret 2020 hingga waktu yang tidak ditentukan adalah hoaks.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Turn Back Hoaks, Pj Wali Kota Makassar, menuturkan bahwa belum ada kebijakan untuk melakukan lockdown total di Kota Makassar.

Pemerintah Kota Makassar hanya akan melakukan karantina parsial, berupa penutupan akses keluar masuk pada pemukiman yang terindikasi terdapat warga yang berstatus PDP atau positif.

Baca Juga: Yana Mulyana Berbagi Kisah Perjuangan Sembuh dari Covid-19: Semua atas Izin Allah

Hal ini dapat diketahui melalui laman pemberitaan media online Indonesia yang tayang pada 27 Maret 2020 dengan judul pemberitaan 'Pj Walkot: Tidak Ada Lockdown Seluruh Kota Makassar, Hanya Karantina Parsial' yang dinarasikan sebagai berikut.

"Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, menegaskan bahwa informasi Pemkot Makassar bakal mengambil kebijakan lockdown imbas wabah Corona adalah hoax.

"Hingga saat ini belum ada kebijakan untuk melakukan lockdown atau isolasi total di Kota Makassar," pernyataan yang tertulis dalam laman berita tersebut.

Baca Juga: Rela Sumbangkan Seluruh Gaji, Bentuk Simpati Bos Disney terhadap Bencana Pandemi Corona

Dalam keterangannya, Iqbal membantah isu yang beredar bahwa seluruh pintu masuk, baik udara, laut, maupun jalur darat, akan ditutup total bagi warga yang ingin keluar atau masuk ke Kota Makassar.

Menurutnya, sejauh ini memang sejumlah pihak meminta dilakukan lockdown untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Makassar.

Iqbal mengaku, telah memerintahkan semua camat dan OPD terkait untuk berkoordinasi melakukan pemetaan daerah yang akan dilakukan karantina parsial.

Baca Juga: Rilis Ulang Lagu Bertajuk 'Tulung', Didi Kempot Berdoa agar Virus Corona Segera Berakhir

“Jadi tidak dilakukan lockdown di seluruh kota, hanya karantina parsial pada wilayah yang terindikasi ada penyebaran virus Covid-19.

"Jika ada yang mau keluar atau masuk, akan di-screening dulu, kepentingannya apa dan sebagainya, sehingga virus ini tidak menyebar lebih jauh,” ujar Iqbal.

Maka, berdasarkan data yang berhasil dihimpun PikiranRakyat-Cirebon.com, klaim yang menyebut kota Makasar di lockdown pada Senin, 30 Maret 2020 hingga waktu yang tidak ditentukan adalah hoaks.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x