Cek Fakta: Hoaks Bukittinggi akan Berlakukan Lockdown usai Satu Warga Dikonfirmasi Positif Covid-19

- 30 Maret 2020, 14:40 WIB
FASILITAS Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP), Dr.M.Djamil, Padang, Sumatera Barat, untuk pasien jika memiliki gejala virus coronavirus.*
FASILITAS Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP), Dr.M.Djamil, Padang, Sumatera Barat, untuk pasien jika memiliki gejala virus coronavirus.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - DKI Jakarta telah ditetapkan sebagai kota dengan tingkat penyebaran paling tinggi, akibatnya sejumlah warga yang mudik ke kampung halaman pun melonjak.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Sekertariat Presiden, Presiden Joko Widodo mengungkapkan pergerakan arus mudik melambung tinggi, sejak penetapan tanggap darurat DKI Jakarta pada Maret 2020 ini.

Tak hanya itu, diperpanjangnya masa libur hingga 12 April mendatang, berdampak pada jumlah pemudik dari Jakarta ke kampung halaman, mencapai 14 ribu orang hanya dalam rentang waktu sepekan.

Baca Juga: Sambil Nostalgia, Berikut 10 Rekomendasi Film Indonesia yang Bisa Dinikmati Selama Work From Home

Ditengah arus mudik yang begitu padat dari Jakarta ke berbagai wilayah Indonesia, baru-baru ini beredar kabar melalui pesan singkat WhatsApp menyebut, Kota Bukittinggi segera di lockdown usai ditemukan satu warga terinfeksi Covid-19.

Dalam narasi kabar tersebut menjelaskan bahwa sejumlah peraturan akan diberlakukan seiring ditetapkannya kebijakan lockdown.

"Efek dari terkonfirmasi 1 warga Bukittinggi yang positif Covid-19, Bukittinggi akan memberlakukan, menutup akses keluar masuk keluar-masuk ke Bukittinggi, menutup semua tempat wisata termasuk jam gadang, melarang perkumpulan massal, seperti konser, event pernikahan dan tempat hiburan.

Baca Juga: 30 Maret Peringatan Hari Film Nasional, Para Pembuat Film Berikan Ucapan

"Melarang cafe, tempat olahraga futsal, sepak bola, nge-gym, menutup tempat pelayanan publik, kecuali posko Covid-19 puskesmas, rumah sakit, kodim, dan kantor polisi, melarang pasar atas pasar bawah, pasar aur beroperasi.

"Melarang toko buka kecuali apotek dan supermarket, melarang aktivitas atau bepergian dari rumah seperti duduk jalan-jalan di tempat umum, kecuali darurat #DIRUMAHSAJA, #HİDUPSEHAT,” dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari tangkapan layar poster peringatan yang beredar melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga: Alih-alih Cegah Virus Corona, WHO: Jangan Semprot Disinfektan Langsung ke Badan Seseorang, Bahaya!

Sontak, kabar ini membuat sejumlah warga khawatir, terlebih bagi pemudik dari Jakarta atau zona mereah di kota-kota lainnya yang memutuskan pulang ke Sumatera Barat.

Namun, setelah dilakukan penelusuran tim cek fakta Masyarakat Anti Hoaks Indonesia (MAFINDO), klaim yang menyebut Kota Bukittinggi akan segera memberlakukan lockdown usai satu orang warga dinyatakan terinfeksi virus corona adalah salah atau keliru.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Turn Back Hoaks, Wali Kota Bukittingi Ramlan Nurmatias, menjelaskan bahwa kabar yang menyebut Kota Bukittinggi akan lockdown adalah tidak benar atau hoaks.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Sejumlah Pasar di Surabaya Pasang Kipas Penyemprot Disinfekan

Ramlan juga menambahkan, seharusnya warga tidak memperkeruh situasi dengan menyebar informasi yang tidak jelas. Pernyataan serupa juga dilontarkan Sekretaris Daerah Bukittinggi, Yuen Karnova.

Ia menyatakan informasi itu tidak benar meski ada warga Bukittinggi yang positif Covid-19, Pemkot Bukittinggi belum mengambil dan mengkaji keputusan terkait hal demikian.

Baca Juga: Sederhana, Berikut Cara Mudah Merawat Knalpot Motor Sendiri di Rumah

Maka, berdasarkan fakta yang berhasil dihimpun PikiranRakyat-Cirebon.com, maka dapat disimpulkan informasi yang beredar bahwa Kota Bukittinggi akan lockdown adalah salah atau hoaks dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x